M A L A S
Terkadang malas itu perlu. Mungkin penat dari segala keramaian, lalu bermalas malasan. Mungkin lelah karena gejolak gejolak pikiran yang kita ciptakan sendiri.
Bermalas malasan bagai jedah, kosong dari apapun. Mungkin dengan jedah semangat dan kekuatan terhimpun. Sesudahnya kita bisa bangkit dengan lebih berdaya...
Malas itu bagai koma dalam rangkaian kalimat. Yang kehadirannya diperlukan agar memperjelas makna atau mempertegas sambungan antar makna...
Maka jangan abaikan malas, jangan sepelehkan kekosongan.
Dan terkadang diri harus luruh, merepih dalam kekosongan...
Oleh : Damai
LEBIH BAIK DIAM
Ketika ku ingin mendekap mu erat
Aku merasa ketakutan itu datang lagi
Entah darimana asalnya
Kau pasti sudah tahu
Karena rasa itu datang seiring dengan kebimbangan yang kau ciptakan
Andai aku boleh menukar takdir
Aku ingin tak pernah merasakan kengerian yang teramat sangat seperti sekarang
Aku lelah menutupi detak jantung yang terasa makin melemah dengan seulas senyum yang dipaksa tercipta
Bisa saja aku luapkan semuanya sekarang, di titik dimana rindu telah menjerit untuk disampaikan
Namun jika nanti aku yang terluka, aku harus pastikan akan ada obat untuk mengalihkan rasa sakitnya
Mungkin ini pertanda kalau memang aku harus menyimpannya rapat rapat
Jauh dari jangkauan ego ku yang terkadang tak dapat ku kendalikan dengan akal sehatku
Mungkin diam lebih indah, jika yang disampaikan nantinya hanya akan berujung sesal yang tak ada penenangnya
Oleh : Sisca Ervani