Kamis, 18 April 2013

Trip to Jogjakarta

(28 Feb’13 - 4 Mar’13)
Setelah cukup lama tidak berlibur, saya (Feny) memutuskan Jogja sebagai destinasi 4 hari. Sebenarnya semula tujuan saya adalah Dieng - Wonosobo, tapi karena beberapa alasan, destinasi itu saya tunda untuk waktu yg belum dapat ditentukan hehe...

Yuppi, di bawah ini adalah itinerary saya dan kawan (Dita) selama berjalan-jalan di sekitaran Jogja beserta akomodasinya.

1. Hari Berangkat (Kamis sore)
Karena kantor saya dan Dita berlokasi di Karet, maka kami berangkat ke Stasiun Ps. Senen lewat Jl. Jend. Sudirman, naik bus AC jurusan Ps. Senen - Tn. Abang dari depan Wisma Kyoei (Fujitsu).

2. Day 1 : Malioboro dan House Of Raminten
Menyusuri Malioboro dapat dengan menggunakan jasa becak yang banyak ditawarkan sepanjang jalan. Umumnya jasa antar ke 3 tempat wisata dipatok seharga Rp. 5.000 saja dan bapak becak akan bersedia menunggu jika Anda belanja. Kami memilih berjalan kaki ke Pasar Beringharjo dan Benteng Vredeburg. Dari benteng kami mencoba menuju kraton dengan jalan kaki tapi karena cuaca cerah sekali dan betis pun sudah terasa kencang akhirnya kami memutuskan untuk naik becak dari alun-alun ke tempat-tempat wisata seperti Taman Sari, Kraton, dan tempat suvenir.
Malam harinya kami bersama Ian dan Nazer makan di House of Raminten yg populer itu hehe. Untungnya kami ada diantrian nomor 3, jadi tidak begitu lama menunggu. Resto itu tergolong murah meriah dan menunya pun cukup enak, itu sebabnya pengunjung selalu datang dan mengantri. Setelah makan, kami ke alun-alun timur. Di sana ada dua beringin besar-besar. Konon jika Anda berhasil melalui jalan antara dua pohon tersebut dengan mata ditutup, keinginan anda bisa tercapai.

3. Day 2 : Gunung Kidul (Sungai Oyo dan Gua Pindul) dan Sate Klathak Pak Pong di Imogiri
Hari Sabtu pagi hanya saya dan Ian yg berangkat menuju Gua Pindul di desa Bejiharjo - Kabupaten Gunung Kidul, karena Dita memilih untuk tidak ikut. Dari penginapan (Jl. Sosrowirjan), perjalanan memakan waktu 1,5 jam dengan kecepatan 60 - 80km/jam. Jauh. Melewati Pakualaman, Bukit Bintang, dan saya tidak hafal jalannya. Kami ambil paket Body Rafting di Sungai Oyo dan Cave Tubing. Untuk menuju tempat body rafting, kami harus naik mobil bentuknya seperti truk tapi kecil muat untuk 8 orang berdiri plus ban-ban yg akan dipakai untuk kegiatan di sungai. Perjalanan menuju sungai cukup jauh dan offroad, kami juga melewati perkebunan kayu putih.
Di tengah perjalanan sungai ada air terjun tidak begitu tinggi, tapi cukup memijat. Lalu ada batu kira-kira tingginya 7m dan 13m sebagai tempat meluncur ke sungai. Sungguh memicu adrenalin. Pulangnya, Ian mengambil jalan agak memutar melewati situs Gn. Api Purba di Patuk yang sejarahnya pernah aktif sekitar 60jt tahun lalu. Tempatnya bagus sekali, tapi sayang kami tidak sempat naik, karena hari mendung dan rintik air langit sudah mulai turun. Tapi saya sempat mengambil foto ala kadarnya (no.3).
Imogiri - Bantul. Saya tidak mengira akan makan malam di sana. Selama ini saya hanya sering mendengar nama kabupaten itu disebut-sebut di TV. DI sana ada banyak tempat menjual sate klathak, tapi yang terkenal adalah Sate Pak Pong. Bedanya sate klathak dengan sate-sate lain adalah bahan dasarnya daging anak kambing dipanggang dengan tusukan yg terbuat dari jeruji sepeda. Satenya sangat lembut dihidangkan bersama kuah kari. Kemudian kami juga memesan tongseng ditemani teh poci yang pemanisnya gula batu. Slurrp....

4. Day 3 : Parangtritis
Pagi ini saya pilih tidak ikut ke Borobudur, karena sebelumnya sudah pernah ke sana. Dan tiba-tiba saya punya ide ke pantai. Saya kira yg bisa dijangkau seorang diri adalah Parangtritis. Berangkatlah saya dengan TransJogja menuju Pojok Beteng Wetan. Dari sana saya harus sedikit berjalan ke Jl. Parangtritis, naik bus Jogja - Parangtritis. Rute jalannya cuma lurus saja dari Jl. Parangtritis tadi sampai ke pantai. Lama perjalanan sekitar 1,5jam termasuk "ngetem" dan tanpa macet. Gerbang utama dan pintu masuknya gratis, karena sepertinya sudah termasuk dalam tarif bus. Sambil berlalu saya banyak melihat penginapan murah sekali di sekitar Parangtritis. Harga di mulai dari 25ribu. Begitu turun bus, saya langsung berjalan ke arah pantai. Di sepanjang jalan itu banyak juga penginapan disertai tempat penitipan motor. Kemudian memasuki garis pantai ada penyewaan ATV (foto no.1), penyewaan payung, sado, paralayang yg ditarik Jeep. Ombak Parangtritis cukup besar dan kuat, sehingga tidak diijinkan renang di luar batas yg ditentukan, bahkan pengelola membuat 2 kolam untuk renang anak-anak untuk menjaga keamanan.

5. Day 4 : back to Jakarta
Kami naik kereta Jogja - jakarta keberangkatan jam 8 pagi. Thanks a lot to Ian and Nazer, we experienced good things in Jogja, guys.

Akomodasi :
- Bus AC Tn. Abang - Senen Rp 5.000
- Kereta (Ps. Senen - Jogja/Tugu) Rp 180.000
- Kereta (Jogja/Tugu) Rp 190.000
- Losmen Lucy (Jl. Sosrowirjan, foto no.4) Rp 180.000 per nite
- Sewa Sepeda Rp 25.000 per hari
- Sewa Motor Rp 60.000 per hari
- Hotel Larasati Rp 90.000 (foto no.5)
- HTM tempat wisata berkisar antara Rp 2.000 Rp 6.000
- Body Rafting (Sungai Oyo) Rp 45.000
- Cave tubing (Goa Pindul) Rp 30.000
- Transjogja Malioboro - Pojok Beteng Wetan Rp 3.000
- Bus Jogja - Parangtritis Rp 12.500
- Lunch di sekitar pantai dan goa pindul sekitar Rp. 15.000 per orang
- Oleh-oleh bakpia Kurnia Sari Rp 33.000

NB : Harga di atas mungkin dapat berubah seiring kenaikan bbm...hehhe

Well, bagi yang mau berpetualang, selamat mencoba ya ^_^