Sedikit Fungsi pada Canon EOS 550D (#1)
Saya coba
tuangkan sedikit pemahaman saya tentang kamera yang sempat didapat. Kurang
lebihnya mohon dimaklumi. Masih perlu banyak belajar, sist J
Arti fotografi
secara bahasa adalah melukis dengan cahaya. Nah, alat yang digunakan untuk
melukisnya adalah kamera. Proses kerja kamera pada dasarnya sama : menangkap
cahaya; menerjemahkan cahaya pada sensor; meneruskan terjemahan pada LCD
menjadi gambar yang kita lihat.
Kemampuan kamera
memang berbeda-beda tergantung pada spesifikasi yang dimiliki. Semakin tinggi
spesifikasi yang dimiliki, maka semakin tinggi pula harganya. Bahkan kamera
seharga mobil pun ada, karena tingginya spesifikasi.
Beberapa
spesifikasi yang merupakan elemen dasar dan umum dalam
fotografi, pada kamera yang perlu diketahui antara lain aperture; speed; ISO. Di bawah ini adalah tampilan pada LCD Canon, tapi baru tiga fungsi saja yang saya deskripsikan.
F atau focal : kemampuan kamera menangkap
jumlah cahaya atau bahasa lainnya bukaan difragma (aperture), umumnya berada pada range
3,5 – 22 (3,5; 4; 4,5; 5,6; 6,3; 7,1; 8; dst). Angka yang ditunjukkan pada kamera
berbanding terbalik dengan cahaya yang ditangkap, semakin kecil angkanya maka
semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera, semakin terang gambar yang
dihasilkan. Rentang angka yang tidak begitu umum adalah 1 sampai 2,8 karena
angka ini biasanya dimiliki oleh lensa-lensa fix (tidak bisa zoom in-out).
S atau shutter speed : kecepatan kamera menagkap gambar. Biasanya
ditunjukan dalam bentuk 1” - 30” (detik), 1/10; 1/15; 1/50; 1/60; 1/100; dan
seterusnya sampai sepersekian-ribu detik. Semakin semakin panjang durasi
(detik) menangkap gambar artinya semakin tinggi spesifikasinya. Umumnya pada
kamera DSLR tingkat awal mencapai 30 detik.
Tinggi atau rendahnya kecepatan, artinya bisa
disimpulkan sebagai berikut.
- Semakin banyak angka penyebut
maka semakin tinggi kecepatannya, semakin gelap gambar yang dihasilkan, maka semakin
banyak cahaya yang dibutuhkan.
- Semakin panjang durasi
pengambilan, semakin terang gambar yang dihasilkan, maka semakin sedikit cahaya
yang dibutuhkan.
ISO atau image sensor : sensitivitas kamera terhadap cahaya. Biasanya berada pada
rentang 80 – 12800, atau tergantung pada kemampuan kamera. Semakin sedikit
cahaya yang ada, maka semakin tinggi ISO yang dibutuhkan. Tapi semakin tinggi
ISO yang digunakan, semakin tinggi kemungkinan noise (berupa bintik-bintik warna pada gambar) yang timbul.
Tiga hal di atas adalah kunci utama fotografi yang membentuk exposure.
Sederhananya, exposure dapat disebut sebagai terang-gelap pada foto.
Tiga hal
tersebut juga sudah tersedia pada kamera ponsel jaman sekarang. Sister atau
brader bisa coba utak-atik setting
pada kamera untuk memaksimalkan “hasil tangkapan”. Artikel setelah ini mungkin
bisa membantu sebagai referensi untuk kamera ponsel.